#2 SIDANG SKRIPSI: TIM HORE

Alhamdulillah, rasa syukur tidak terkira pada salah satu perkara yang dinantikan akhirnya terselesaikan. Jazakumullahu khair kepada seluruh pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung hingga titik ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga berkah rahmat illahi melimpahi jasa-jasa kalian..

Seputar Pondok Pesantren Nurul Amin Muhammadiyah Alabio

Di daerah Alabio terdapat sebuah pondok pesantren yang sederhana tapi patut diacungi jempol.

Paradigma Penjara Suci

Tentu pembaca sudah tau kan apa makna sebenarnya dari istilah penjara suci?. Ya… penjara suci adalah istilah sebutan untuk Pondok Pesantren.

Kemah Kader Sebagai Pemeriah Milad IMM ke 52 di Kalimantan Selatan

Salah satu bentuk pemeriahan milad IMM ke 52 yang dipersembahkan oleh IMMawan dan IMMawati Kalimantan Selatan adalah kemah kader yang diikuti oleh PC dan PK IMM se Kalimantan Selatan pada jum'at-sabtu, 18-20 Maret 2016 di lapangan SD Alam Landasan Ulin Banjarbaru.

Penghujung Periode

Ikatan Mahasiswa muhammadiyah Universitas lambung Mangkurat Banjarmasin

Monday, March 12, 2018

Perjalananku Bersamanya

Kalian tau, dulu
kita tak saling mengenal
Aku tak kenal dia
Diapun tak mengenalku

Kalian tau,
Bagaimana kami bisa mengenal
Tentunya tak kenal begitu dalam,
hanya sebatas nama dan perguruan tinggi

Beberapa kali,
kita saling mengirm pesan
Berbalas pesan
Kita masih belum pernah bertemu
Rasanyapun biasa, tidak istimewa

Aku mengenalnya dari temanku
Dia keluarga temanku

Kalian tau,
Akhirnya
Kita berjanji untuk bertemu
di tempat yang sangat suci

Rumah Allah
Di sana menjadi tempat pertama ku melihatnya :)
Aku senang, akhirnya

Kita saling kirim foto 
Foto baju yang sedang dikenakan
Lucu, aneh
kenapa harus baju yang sedang dikenakan
kenapa tidak foto wajah saja
Tetapi, aku suka

Ketemu,
Aku tau kamu, kamu tau aku
Kita berbincang, sedikit.
Lalu kita membuat janji di sore hari untuk pergi bersama ke tempat itu
Aku senang

Hari itupun datang
Kita bertemu kembali, pergi menggunakan motor masing-masing

Kami mengikuti kegiatan yang sama
Lagi-lagi kami pergi, 
menggunakan motor masing-masing

Dikegiatan itu
Aku sering bersama dengannya, 
begitu juga dia

Masa ke masa 
Aku semakin dekat dengannya
Kami jadi sangat sering berbalas pesan
dari yang benar-benar penting ataupun sekedar saling sapa

Kalian tau,
tidak sekedar itu
Kami sering membuat janji untuk bertemu
sekedar duduk berbincang atau
makan bersama di luar
Saling menemani untuk berbelanja
dan masih banyak lagi

Suatu masa
Kita pergi bersama lagi di sebuah kegiatan
Ya!
Lagi-lagi kami pergi,
menggunakan motor masing-masing

Kami semakin dekat
Dekat sekali
Bahkan bisa dikatakan seperti mempunyai ikatan batin
Berfeeling satu sama lain
Saling dukung, saling mengingatkan
Teman berbicara terbaik
Aku berkeluh dengannya, pun dia

Tetapi, Kalian tau
Tidak selamanya,
kami mempunyai hubungan yang lancar
Beberapa kali aku marah
Mengacuhkannya
Entahlah,
dia pernah marah denganku atau tidak

Kami satu perkumpulan
Dan aku selalu berpartner dengannya
Hingga detik ini pun kita saling beriringan

Belakangan pun aku tau
Ternyta dia bisa memahami dan memaklumiku
Tandanya dia berusaha tidak pernah marah denganku
Maafkan aku,
Maafkan aku yang pasti pernah marah

Maafkan aku
Tetapi percayalah,
Buktiku menikmati pertemanan ialah pernahnya diriku marah

Terima kasih
Terima kasih atas semuanya

Teruntuk sahabat, keluarga, teman seperjuanganku IMMawati Aan



Sepenggal Ceritaku Bersamanya

    
     Tahun ini telah menjadi hampir ke tiga tahun saya mengenalnya. Berawal dari  yang hanya mengetahui nama panjang dan orang tuanya sampai mengetahui hal-hal yang menarik darinya, walaupun jujur saya masih belum bisa mengatakan "saya benar-benar mengenalnya".
     Begitu banyak cerita hidup saya alami bersamanya sejak awal memasuki dunia perkuliahan. Memutar kembali awal cerita saya mengenalnya memang bukan dari ajakan seseorang, bukan dari melihat fotonya, itu terjadi begitu saja, tiba-tiba ingin mengenalnya dan harus tau tentangnya.
     Saya bertanya dengan salah satu kakak kelas dulu ketika di ma'had yang juga satu perguruan tinggi dengan saya namun berbeda jurusan. Menanyakan apakah ada keberadaannya di PTN kami. Ternyata ada. Saya girang sekali saat itu, tak sabar untuk semakin mengenalnya. Walaupun tidak murni beraoh hanya dari PTN yang kami duduki. Aku selalu bertanya bertanya dan bertanya, 5W+1H lengkap. Dikenalkannya lah saya dengan seseorang yang konon kata kakak kelas saya lebih mengenalnya. Sore itu kita ber tiga membuat janji untuk bertemu. Saya sangat bersemangat. Seseorang teman kakak kelas saya memberikan formulir yang harus di isi untuk bisa lebih mengenalnya.
     Singkat cerita saya resmi bisa bersamanya. Hari-hari, berganti minggu, bulan dan bulan. Rasanya sungguh berat. Saya sangat ingin berada dia antara mereka-mereka yang juga mengenalnya, bercanda, berkumpul, berkegiatan bersama dll. Namun apa!!!!. Kata orang, kita satu keluarga, kita semua saudara dan harus saling peduli, tetapi kenyataannya?????. Yaahhh apalah saya yang baru dan masih malu-malu ini.
     Tak jarang saya berangkat untuk lebih mengenalnya dan pulang lagi. Tak sampai tempat tujuan, hanya karena tak punya gandengan, memang tidak ada mereka-mereka yang peduli, kepedulian yang hanya sampai di pesan line. Saya kecewa dan ingin berhenti dan menyerah untuk tetap bertahan. Ternyta, rasa ingin berhenati lebih berat dari pada bertahan.
     Pernah suatu saat, saya ingin pindah, pindah tempat. Saya tidak ingin bergabung dengan mereka yang sekrang. Saya mengadu dengan teman-teman seperjuangan, "andaikan boleh, saya ingin pindah bersama kalian, walaupun saya tidak berkuliah di kampus kalian, saya ingin bertahan, tetapi sakit untuk bertahan".
     Seiring berjalannya waktu, masa itupun terlewati. Sepanjang masa itu ada beberapa yang selalu membuatku kuat, salah satunyapun mereka. Saya termotivasi untuk tidak kalah menyerah  dihadapan mereka. Alhamdulillah tetap masih ada dia yang selalu mengajak. Dan sekarang saya berada di posisi dia, sekarang saya sangat memahami apa dan bagaimana yang dia rasakan. Terima kasih sudah membuat saya tetap ingin bertahan.
     Tersebut sepenggal konflik yang saya alami di awal mengenalnya.
     Berbeda zaman akan berbeda pula tantangannya. Dulunya konflik dengan yang lebih dulu, sekarang konflik dengan sebaya dan lebih lambat mengenalnya.
     Apalagi saat ini, periode ini saya di amanahi sangat berat sekali menjadi ketua umum semoga Allah memberikan ampunan, berkah, dan hidayah selalu, serta kuat tabah hati, Aamiin.
     Pesan saya kepadamu, setiap orang berbeda, begitu juga minat dan gaya kepribadiannya. Bukan berarti tidak hadir, tidak ada ketertarikan atau tidak dipercayakan, bisa jadi lawan sudah memahami.
bersambung.....