Tentu
pembaca sudah tau kan apa makna sebenarnya dari istilah penjara suci?. Ya…
penjara suci adalah istilah sebutan untuk Pondok Pesantren. Pertama kali saya mendengar istilah ini ketika ada yang membawakan puisi berjudul penjara suci di musabaqah tahunan.
Dulu
kebanyakan orang memiliki anggapan bahwa Pondok Pesantren adalah tempat untuk
menuntut ilmu agama dengan intensif. Namun, semakin kemari anggapan masyarakat
sudah berubah. Pondok Pesantren adalah tempat untuk mengungsikan anak-anak yang
bandel. Saya pernah terlibat dalam sebuah diskusi di kelas mengenai mendidik
anak. Dan solusi untuk mendidik anak yang bandelatau susah diatur adalah dengan memasukkan ke Pondok Pesantren. Miris sekali saya mendengarnya. Bayangkan saja
jika semua anak nakal masuk Pondok Pesantren kemudian si sesama yang dicap nakal
itu berteman??? Mereka akan semakin bersemangat karena bertemu dengan
sejenisnya.
Sebenarnya
tidak ada yang salah dengan niat baik dan ikhtiar dari si orang tua yang
menginginkan lingkungan yang lebih baik untuk anaknya. Namun perlu disadari
sebelum ingin mendaftarkan anak mereka di Pondok Pesantren harus ada
pendahuluan dengan latar belakang atau pengantar dan alasan yang tepat dari orang tua. Bukan justru malah
dengan kalimat
“jika kamu nakal kamu bapak/ibu masukkan ke pesantren”
“bapak/ibu tidak sanggup lagi mendidik kamu, akan kami masukkan ke
pesantren” atau
“kamu sulit sekali diatur, bapak/ibu daftarkan ke pesantren”.
Pembaca
yang budiman tentu tidak setuju dengan kalimat-kalimat tersebut bukan?. Itu semua akan
meninggalkan kesan di diri anak bahwa saya dimasukkan di pesantren karena diungsikan
oleh orang tua, karena saya nakal dan sebagainya. Main
untung-untungan kalau si anak mau berfikir lalu berubah, kalau dia justru memberontak
dan pada akhirnya kharisma, wibawa orang tua akan hilang di mata anak.
Alangkah
lebih baiknya jika mengganti mindset. Mengembalikan pemikiran bahwa Pondok
Pesantren adalah tempat untuk menuntut ilmu agama. Kemudian memberikan
pengertian kepada anak bahwa didaftarkannya si anak ke pesantren adalah untuk
menuntut ilmu agama, untuk belajar agama, agar lebih faham dan belajar untuk
mengamalkan di lingkungan pesantren dulu, serta agar selamat di dunia dan
akhirat, juga menjelaskan pesantren adalah tempat pendidikan terbaik . tentu
ada harapan dibalik itu semua, tetapi cukup disimpan dalam hati dan disampaikan
kepada Rabb bahwa ini adalah ikhtiar bapak/ ibu menyelamatkan anak dan semoga
si anak diberi pemahaman agama sehingga daat merubah prilakunya.
Dengan
seperti itu, semuanya akan terasa ringan, bukan?. Si anak akan merasa
bahwa orang tuanya sangat memperhatikan pendidikannya. Mengharapkan anaknya
mendalami ilmu agama. Sangat peduli dengan dirinya dan sebagainya. Juga si anak
akan memahami kenapa ia masuk pesantren.
Mari
kita menjadi masyarakat yang cerdas dalam memaknai dan melihat sesuatu. Sebuah kalimat
negative akan sangat mudah diingat dan bahkan sangat merekat dalam fikiran
manusia, tetapi, jika kalimat baik justru akan mudah sekali hilang dari
ingatan.
Saya
menulis seperti ini karena kebetulan saya juga seorang santri yang sekarang
naik tingkat jadi alumni santri. Dunia alumni santripun sangat menakutkan, mungkin akan saya bahas dipostingan selanjutnya.
Dan
mari kita sama-sama belajar ilmu agama di temapt yang lebih strategis dan cocok.
Saran saya adalah dengan mendaftarkan di pesantren. Apalagi melihat arus zaman
yang semakin sulit ini. Khawatir anak tidak dapat membentengi diri dan orang
tua juga bisa luput untuk pengawasan. Dan terutama jangan lupa kalimat pengantar
adalah hal yang penting.
Mari
kembali ke pendidika pesantren