Tuesday, October 18, 2016

Progres Tapak Suci Putra Muhammadiyah di Nurul Amin Muhammadiyah Alabio

         Minggu, 16 Oktober 2016 siang hari pada jam 13.21 tiba-tiba saya tertarik dengan display picture yang gambar itu tidak asing dalam separuh kehidupan saya. Yaa Aula Pondok Pesantren Nurul Amin Muhammadiyah Alabio. Sekarang aula itu sudah mempunyai warna dinding, dan ada benda yang dulu belum ada ketika saya nyantri di sana yaitu matras lebar.


         Ternyata DP itu milik seorang pelatih TSPM di Ma'had Nurul Amin, beliau mengatakan  "Alhamdulillah.
Ding alhamdulillah sekarang PonPes mulai menghargai TS, bagamatan Ding ai nah berjuang. Masih banyak cita2 Lun terhadap TS d PonPes NA. Lun bukan alumni PPNA, tapi PPNA Lun merasa d sana ada bagian nafas kehidupan Lun." ketika di singgung maslah TS di Ma'had Nurul Amin. 
        Beliau juga sedikit bercerita "Dulu, Lun hanya seorang pemuda Muhammadiyah yg datang nyelinap2 ke PonPes bakawanan sambil ngasih TS.
Sekarang alhamdulillah kita sudah menjadi pengajar tetap TS d PonPes sehingga kalau ada kegiatan kejuaran beladiri kada mesti nyelinap bakawanan ke PonPes untuk mencari org untuk TS." Kata beliau. 
       Dahulu ketika saya kelas 1 MTs memang pernah ada latihan Tapak Suci, tetapi lama-kelamaan entah kenapa Tapak Suci tidak ada lagi bagi Santriwati, kadang ada kadang tidak ada, sangat tidak menentu. Tetapi untuk Santriwannya masih sering ada, mungkin karena ada kaka kelas dari Santriwan yang bisa Tapak Suci lalu mengajarkan ke adik kelasnya. 
       Ketika memasuki Aliyah Tapak Suci dijadikan kegiatan ekstrakurikuler di Madrasah Aliyah. Tetapi, tidak berselang lama menghilang lagi.
        Sebenarnya ada beberapa faktor kenapa Tapak Suci menjadi simpang siur kabar dan keadaannya di Pondok Pesantren Nurul Amin. Faktor itu bisa jadi dari Santrinya sendiri atau dari fasilitas yang ada. Ketika fasilitas dari segala aspek sudah memadai tetapi partisipasi dari Santrinya sendiri tidak mendukung maka semua tidak berjalan dengan lancar. Begitu juga sebaliknya.😊
        Kata beliau Tapak Suci mulai dihargai ketika para santri banyak menyumbangkan juara. Dikatakan "PonPes NA mulai menghargai adanya pengaruh TS d PonPes ya tahun ini semenjak kita dapat menjadikan PonPes NA juara Umum dg sumbangan medali terbanyak yaitu 9 medali emas atas nama PonPes NA d Kab HSU dan ketika TS atas nama  PonPes NA kemarin d profensi mendapat 2 emas dan perak. Rabu, 19 Oktober 2016 ini santri kita 2 org berangkat menuju Banten untuk berlaga d kejuaraan nasional."
       Pada tahun 2013 dua Santri Nurul Amin menjadi juara satu cabang lomba Tapak Suci ganda Putera di Olimpiade Ahmad Dahlan di tingkat provinsi yang di adakan di Plaihari dan mewakili Kalimantan Selatan maju ke tingkat nasional yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2014. Sebenarnya Tapak Suci PP Nurul Amin tidak hanya menjuarai di ganda putera, di Cabang lain mereka jua mendapat juara satu, dua dan tiga.
         Di Pondok Pesantren Nurul Amin sendiri sekarang sudah mempunyai pengurus. Tadi pagi tanggal 19 Oktober 2016 saya mendapat kabar dari salah satu pelatih "Malam tadi kami rapat luar biasa alhasil terpilih lah pengurus baru secara luar biasa. Ketua Umum Ustadz Humaidi, sekretaris Ustadz Rismayadi dan Pambakal Budi, Bandahara Pa Dobby Sangkumari( guru MTS Model), ketua dewan pelatih Mukhlis. Insya Allah pengurus inti ini akan segera me regester ulang keberadaan TSPM HSU ke wilayah dan pusat".
          Di atas hanya secuil dari segumpal cerita tentang TSPM di PP Nurul Amin. Pasti sangat banyak sekali cerita dan prestasi serta sejarah tentang Tapak Suci di PP Nurul Amin. 
         Semoga kemajuan PP Nurul Amin tidak hanya dari segi ekstrakurikulernya saja tetapi segi inter dan eksternya, dari segi santrinya dan fasilitasnya. Jaya Nurul Amin, Maju Nurul Amin. (tempat sejuta cerita & pelajaran terukir di sana) 

0 comments: