Thursday, September 26, 2019

Perkaderan Itu Candu: Akhirnya Jadi Peserta

Setelah olah raga & game pagi (bukan mahasiswa UMB tapi serasa kampus milik sendiri :D)

Seringkali kita perlu bantuan jembatan untuk sampai ke seberang jalan. Entah peribahasa apa yang sesuai untuk ringkasan cerita kali ini. Barangkali anak baik menantu molek atau bagai mendapat durian runtuh atau mendapat badai tertimbakan.
Sepekan yang lalu saya mengikuti kegiatan perkaderan lanjutan. Seperti pada umumnya dalam keikut sertaan menjadi peserta pada sebuah kegiatan tentu ada beberapa tahapan yang harus dilewati. Namun, dari beberapa perkaderan yang sudah saya ikuti, mungkin ini adalah perkaderan yang perjalanannya untuk menjadi peserta begitu berat dan berkesan namun saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada banyak pihak. Kalaupun disebutkan memang nampak biasa saja, tapi jujur itu sangat mengugubkan.
Selain perjalanan proses berhasil menjadi peserta, ternyata perkaderan kali ini juga meninggalkan kesan mendalam tersendiri. Selain di hari-hari pelaksanaannya yang tentu penuh dengan moment-moment sulit terlupakan. Walaupun peserta yang mendominasi adalah teman-teman yang sudah sangat kenal lama, tidak sekedar kenal bahkan kebiasaan merekapun saya hafal. Ada satu hal yang benar-benar dirindukan setelah sekian lama. Tulisan dalam amplop dari kertas sobekan yang saling diberikan oleh para peserta, ternyata salah satu isinya membuat diri ini tertegun dan bergetar. Pesan singkat yang rasanya sudah lama tidak pernah disampiakan oleh siapapun. Entah dia menuliskannya memang dalam keadaan sungguh-sungguh atau sekedarnya saja, yang jelas itu seakan membangkitkan semangat yang sudah lama redup walau alhamdulillah tidak sampai mati.
Yang jelas semua ini telah di atur oleh Allah, mungkin ini adalah cara Allah untuk mengingatkan hambanya yang lalai. Berharap Allah menuntun agar meluruskan niat dan membangkitkan semangat ini bukan karena makhluknya tetapi tetap karena-Nya.
Terima kasih teman kau telah menuliskannya dan teman-teman seperjuangan yang telah menambah cerita hidup saya.
Dari belakang kiri Ka Faridha, ka Rochman, Yusuf, Ayu Pur
Ridha, Nabila, Aulia (Gaya muha cakah katanya 😎) kurang airul

Bersama salah satu pemateri (Mumpung semua peserta lengkap jadi foto ini yang dipilih 😅)
Ada rahasia cerita dibalik foto ini (Alhamdulillah ada foto lengkap peserta di dalam ruangan walau dari hasil screen shoot video 🙆)

Sampai jumpa di kita yang terus lebih baik lagi dari hari ke hari.
(Kunwa)

2 comments:

Ridha Auliani said...

Terhura aku tuu kaaa

Nabila Kinara said...

Dalam keadaan jenuh, suatu saat akan ada satu titik (entah hal sekecil apapun itu) yang pasti bisa membuat semangat kita kembali menggebu. (Contohnya surat itu).

Semangat terusss au!. Semoga kedepannya bisa saling menyemangati, saling mengingatkan. Dan bisa saling menepuk pundak ketika salah satu di antara kita sedang merasa rapuh.

Salam cinta, dari salah satu anggota *Pejoeang Muddassir 😂