#2 SIDANG SKRIPSI: TIM HORE

Alhamdulillah, rasa syukur tidak terkira pada salah satu perkara yang dinantikan akhirnya terselesaikan. Jazakumullahu khair kepada seluruh pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung hingga titik ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga berkah rahmat illahi melimpahi jasa-jasa kalian..

Seputar Pondok Pesantren Nurul Amin Muhammadiyah Alabio

Di daerah Alabio terdapat sebuah pondok pesantren yang sederhana tapi patut diacungi jempol.

Paradigma Penjara Suci

Tentu pembaca sudah tau kan apa makna sebenarnya dari istilah penjara suci?. Ya… penjara suci adalah istilah sebutan untuk Pondok Pesantren.

Kemah Kader Sebagai Pemeriah Milad IMM ke 52 di Kalimantan Selatan

Salah satu bentuk pemeriahan milad IMM ke 52 yang dipersembahkan oleh IMMawan dan IMMawati Kalimantan Selatan adalah kemah kader yang diikuti oleh PC dan PK IMM se Kalimantan Selatan pada jum'at-sabtu, 18-20 Maret 2016 di lapangan SD Alam Landasan Ulin Banjarbaru.

Penghujung Periode

Ikatan Mahasiswa muhammadiyah Universitas lambung Mangkurat Banjarmasin

Saturday, December 12, 2020

Pelajaran diantara Turunnya Hujan

      BANJARBARU,
     Jum'at, 11 Desember 2020 
     Akhir-akhir ini Banjarbaru memang sering di guyur hujan. Kota di mana sekarang menjadi tempat pengabdianku. 
     Malam itu saya menghadiri acara organisasi bersama teman. Kebiasaan kami selalu berusaha berboncengan walau masing-masing mempunyai sepeda motor, karena upaya hemat polusi katanya 😆.
     Tanpa diduga malam itu hujan mulai turun kisaran jam 23.00 padahal saat berangkat seingat saya suasana tidak mendung. Awalnya memang tidak begitu khawatir, karena kebetulan saat kami ingin pulang hujan tidak begitu deras.
     Ternyata ketika melangkah menuju luar aula, ada Ibunda Aisiyah berada di depan luar aula, kamipun menghampiri dan sedikit berbincang sampai mobil ayahanda datang dan pergilah beliau. Kami menepi menuju sepedah motor, karena hujan semakin lebat. Ada satu dua hal yang sebenarnya membuat saya untuk tidak ingin cepat pulang. Akhirnya tarik ulur pun terjadi.
     Tidak selang lama, ada senior saya yang menghampiri dan berkata "Aulia mana, masih kah?". "Pun, di sini ka". "Jangan pulang dulu Bu Imam handak meantarakan, hadangi lah".
     Saya terkejut, karena Bu Imam adalah Ibunda yang tadi saat menunggu suami mengambil mobil berbincang dengan kami. Maasyaa Allah masa beliau balik lagi, cuma untuk ngantarkan saya pulang ke MBS. Tentu saya merasa bertanya-tanya dan bingung karena merasa siapalah saya, saya yang hanya pendatang baru di lingkaran Muhammadiyah Banjarbaru. 
Ini foto ketika beliau pulang, yap diantar lewat belakang, you know kan belakang MBS kaya hutan

     Bagi saya ini adalah pengalaman pertama di tempat di mana orang lain mengenal saya hanya sebagai Aulia, bukan Aulia anaknya ibu fulan atau bapak fulan. Bukan berarti saya merasa hebat di pandangan beliau-beliau tanpa kedua orang tua saya. Namun beliau-beliau lah yang luar biasa, memperlakukan orang lain tanpa memandang dia dari keluarga mana. Selama mampu kenapa tidak?
     Terima kasih Ibunda Ayahanda, semoga Allah selalu melindungi setiap langkah Ibunda Ayahanda.
     Terima kasih kepada ibu bapak saya yang telah menanamkan pelajaran-pelajaran bekal kehidupan di tempat baru. Terima kasih juga telah selalu mendoakan dan mengingatkan adik.