#2 SIDANG SKRIPSI: TIM HORE

Alhamdulillah, rasa syukur tidak terkira pada salah satu perkara yang dinantikan akhirnya terselesaikan. Jazakumullahu khair kepada seluruh pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung hingga titik ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga berkah rahmat illahi melimpahi jasa-jasa kalian..

Seputar Pondok Pesantren Nurul Amin Muhammadiyah Alabio

Di daerah Alabio terdapat sebuah pondok pesantren yang sederhana tapi patut diacungi jempol.

Paradigma Penjara Suci

Tentu pembaca sudah tau kan apa makna sebenarnya dari istilah penjara suci?. Ya… penjara suci adalah istilah sebutan untuk Pondok Pesantren.

Kemah Kader Sebagai Pemeriah Milad IMM ke 52 di Kalimantan Selatan

Salah satu bentuk pemeriahan milad IMM ke 52 yang dipersembahkan oleh IMMawan dan IMMawati Kalimantan Selatan adalah kemah kader yang diikuti oleh PC dan PK IMM se Kalimantan Selatan pada jum'at-sabtu, 18-20 Maret 2016 di lapangan SD Alam Landasan Ulin Banjarbaru.

Penghujung Periode

Ikatan Mahasiswa muhammadiyah Universitas lambung Mangkurat Banjarmasin

Monday, April 23, 2018

Saya, Kamu, Dia, mereka, kita dalam IMM: Satu Ikatan Se Nusantara



"Singkat cerita sebenarnya sempat terbesit di benak saya, ini kok responnya seperti ini, kira-kira berkenan tidak ya, dan banyak lagi pikiran-pikiran negative yang terlintas."
Selasa, 17 April 2018 lalu kampus saya mengadakan kunjungan studi banding di Universitas Pendidikan Indonesia tepatnya studi banding dengan Fakultas Pendidikan Ekonomi. Di UPI Pendidikan Ekonomi  adalah sebuah Fakultas, berbeda dengan pendidikan ekonomi di Universitas Lambung Mangkurat yang adalah sebuah Program Studi dengan memiliki dua konsentrasi Pendidikan Bisnis dan Pendidikan Akuntansi, namun saya do’akan kalau memang bisa, layak dan sesuai semoga Pendidikan Ekonomi di ULM juga segera menyusul menjadi sebuah Fakultas, Aamiin.
Beberapa hari sebelum keberangkatan saya sempat menghubungi seorang teman yang berkuliah di UPI Bandung. Sebenarnya saya seperti sudah lancang dan pe-de sekali kalau menyebut dia teman, mungkin kalau dia membaca cerita ini dia akan berucap “ai maneh saha?”  karena bertemu pun tidak pernah, jangankan bertemu, berkenalanpun baru saat pertama kali menghubunginya.
Singkat cerita sebenarnya sempat terbesit di benak saya, ini kok responnya seperti ini, kira-kira berkenan tidak ya, dan banyak lagi pikiran-pikiran negative yang terlintas. Namun, saya berusaha menghibur diri saya sendiri dengan berhusnudzon maklumlah kan yang dihubungi berjenis kelamin laki-laki, kalau terlalu mendayu-dayu nanti jatuhnya malah aneh. Dan tentunya penyemangat yang tak kalah kuat adalah ‘niat’ untuk apa saya ingin bertemu.
H-1 pun tiba lagi-lagi saya hubungi untuk bertanya kejelasan, karena mana ada manusia yang ingin di gantung, bisa matilah kita. Alhamdulillah setidaknya ada respon walau tetap saja ada sedikit rasa khawatir jika malah akan mengganggu aktivitas mereka. The power of pasrah.
The day, saya putuskan untuk tidak menghubungi, apapun yang terjadi yoweslah. Pukul 10.26 ada pesan masuk “gimana mbak udah di upi?”. Alhamdulillah. Singkat cerita tentu kita bertemu walaupun belum pernah bertemu ada satu tanda yang bakal mudah di ketahui, pakaian merah marron. Berbicara mengenai cara bertemu dengan orang baru jadi teringat dengan kisah pertemuan saya dan partner sebelum DAD, hanya iklan.Kembali ke topik. Alhamdulillah silaturahmi kita disambut hangat oleh teman-teman UPI, walau hanya berdua tetapi mereka yang menemui saya –kita- adalah para pejuang dan petinggi di PK IMM UPI, satu ketum demisioner dan satu ketum belum dilantik dalam artian fresh terpilih.
Sedikit sharing dengan mereka ternyata keadaan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di UPI dan di ULM tidak begitu jauh berbeda, apakah  memang keadaan ini terjadi rata-rata ada di setiap kampus PTN, atau hanya di beberapa saja?. Keadaan yang di maksud di sini sangat luas, baik negatif atau positif. Menurut pengamatan hanya terjadi di beberapa PTN saja, karena seperti di UIN Antasari Banjarmasin, Unair, dan banyak lagi mereka sudah mempunyai korkom yang artinya di kampusnya memiliki lebih dari satu komisariat, dan itu sunggu luar biasa. Tetapi sekali lagi di masing-masing komisariat saya sangat percaya pasti mempunyai kelebihan tersendiri baik di bidang keagamaan, keilmuan, dan kemasyaraktan.
Terima kasih kepada teman-teman dari Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UPI Bandung ketum Syahrun dan mantum Mas Amin yang sudah bersedia menemani saat di UPI, juga atas hasil bincang-bincang yang inhsaa Allah bisa diambil hikmahnya dan yang awalnya ingin jalan-jalan malah hanya duduk-duduk saja, yang sudah ngajak makan tapi kami merasa tidak enak dengan teman-teman yang lain, padahal sejujurnya ingin sekali merasakan makanan di kantin UPI dan itu termasuk ekspektasi saya. Ketika teman-teman yang lain hanya berjalan-jalan keliling UPI ditemani guide dari BEM saya hanya akan duduk-duduk di kantin seraya bercengkrama dengan anak-anak IMM UPI sambil melihat teman-teman yang lain keliling-liling, -terkesan jahat sekali ya, namun siapa sangka, bisa jadi hanya dengan duduk-duduk bisa jauh lebih banyak mendapat informasi dan banyak manfaat-  karena awalnya saya dapat bagian observasi.
Juga maafkan kami bila ada tingkah, ucapan, perbuatan dan langkah kami yang membuat tidak berkenan. Relakan. Semoga suatu waktu bisa bertemu atau sharing lagi.
Untuk kali ini hanya bisa menggunakan kalimat “ayo sama-sama berjuang bukan ayo berjuang sama-sama”, karena sudah terkait beda letak geografis, pun masih bisa digunakan “ayo berjuang sama-sama” tetapi dalam lingkup memajukan ikatan.
Sekian, panjang cerita dari perjalanan kehidupan, Alhamdulillah terima kasih atas segalanya. (Kunwa)

Billahi fii sabiilil haq, Fastabiqul Khairat

Beberapa moment yang sempat terabadikan, iya saat momen berfoto. PK IMM ULM Banjarmasin dan PK IMM UPI