#2 SIDANG SKRIPSI: TIM HORE

Alhamdulillah, rasa syukur tidak terkira pada salah satu perkara yang dinantikan akhirnya terselesaikan. Jazakumullahu khair kepada seluruh pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung hingga titik ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga berkah rahmat illahi melimpahi jasa-jasa kalian..

Seputar Pondok Pesantren Nurul Amin Muhammadiyah Alabio

Di daerah Alabio terdapat sebuah pondok pesantren yang sederhana tapi patut diacungi jempol.

Paradigma Penjara Suci

Tentu pembaca sudah tau kan apa makna sebenarnya dari istilah penjara suci?. Ya… penjara suci adalah istilah sebutan untuk Pondok Pesantren.

Kemah Kader Sebagai Pemeriah Milad IMM ke 52 di Kalimantan Selatan

Salah satu bentuk pemeriahan milad IMM ke 52 yang dipersembahkan oleh IMMawan dan IMMawati Kalimantan Selatan adalah kemah kader yang diikuti oleh PC dan PK IMM se Kalimantan Selatan pada jum'at-sabtu, 18-20 Maret 2016 di lapangan SD Alam Landasan Ulin Banjarbaru.

Penghujung Periode

Ikatan Mahasiswa muhammadiyah Universitas lambung Mangkurat Banjarmasin

Saturday, February 10, 2018

Opini Kehidupan

   
     Hidup itu simpel, yang ribet itu yang hanya memikirkannya saja.

Opini kehidupan dari Aulia*
Hidup berbataskan sesuai Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan berusaha menjalankan perintah Allah dan Rasulullah**
    
     Teori itu mudah, apalagi kalau tinggal dibaca. Walau untuk menemukannyapun perlu penelitian yang panjang dengan peluang gagal berkali-kali. Yang sulit itu menerapkan dalam kehidupan, harus kembali menelaah tentang teori tersebut, tidak hanya diambil mentahnya saja, dan akan berlaku lebih luas lagi.
     Menurut saya dalam bersosialpun tidak perlu terlalu banyak pertimbangan ngalor ngidul. Cukup sebatas "kalau itu dilarang Allah, yaa sudah tidak usah di kerjakan" dan "kalau memang itu perintah Allah yaa harus di kerjakan". 
     Islam sendiri bukan agama yang mempersulit. Menurut saya sulitnya sesuatu itu terjadi karena kita tidak menyukainya. Hal-hal yang disukai tentu akan dengan mudah dan ringan tangan untuk dihadapi. Saya mengambil kesimpulan berarti itu tujuan mengapa umat islam harus mencintai Allah, agar ringan menjalankan perintah dan larangannya. Kalau diperluas (maafkan karena sedikit tidak sopan) seperti mereka-mereka yang punya kekasih berstatus haram, mereka akan dipenuhi rasa senang hati dan takut berkaitan tentang kekasihnya -saya kok sok tau sekali ya, padahal saya sendiri belum pernah merasakannya langsung :v. Maafkan, ini hanya menurut analisa diri pribadi :)- 
     Tujuan Allah menciptakan manusia tidak lain dan tidak bukan pun hanya beribadah, cuma satu. Namun jangan hanya berfikiran beribadah itu sebatas sholat lima waktu. Beribadah dalam kehidupan bermasyarakat, bersekolah, ber ber sangat banyak. Sehingga Allah pun memerintahkan untuk seimbang dalam hablum minallah dan hablum minannas. Walaupun tekstualnya itu hablum minannas adalah hubungan dengan manusia yang kalau dilihat sekilas itu duniawi, namun kalau di dasari karena mengharapkan berkah dari Allah, dan atas dasar menjalankan perintah Allah karena kecintaan kepada Allah dengan niat yang ikhlas adalah suatu ibadah. wallahua'lam
     Kecintaan mendasari segalanya. Sudah sangat melekat di mind set kita, pelajaran akan mudah jika gurunya cocok. Guru yang dianggap cocok berarti adalah guru yang disayanginya.
     Sedikit ingin menjelaskan opini saya di atas. Mindset yang tertanam pada diri saya itu sebagai penyemangat, penenang, dan motivasi terbagus. Apa apa dilarikan kepada Allah. Rasa kecewa karena asuatu kegagalan akan kembali biasa jika dikembalikan pada Allah. Suatu ketakukan akan hilang dengan dikembalikan pada Allah. Bahkan ketika ujian saya tidak bisa menjawab, saya kembalikan juga dengan Allah, toh kalau hanya salah menulis jawaban juga tidak apapa, inikan masalah duniawi juga, tidak berkairan dengan pedoman hidup. Dalam mengambil keputusanpun jika dirasa terlalu banyak yang merempongi saya suka langsung mengembalikan dengan Allah, toh tidak ada dalam al-qur'an juga, sudah niatnya saja lagi diluruskan. Apa-apa Allah, Allah, Allah, dan Allah. Walau saya sendiri itu tidak tau apakah itu salah di mata Allah, dan saya berharap tidak.
     Tidak neko-neko itu boleh, tetapi jadilah manusia yang tidak neko-neko cerdas. Memikirkan bangsa itu penting, apalagi hal yang sudah terlanjur terjadi. Tugas kita hanya menanggulangi dan mencegah, bagaimna mempengaruhi orang lain untuk tidak seperti hal yang menyimpang. Karena mengubah orang lain itu tidak mungkin. dengan Mempengaruhilah hal yang sangat berpeluang.
     Wallahua'lam... Astaghfirullah wa atuubu ilaik... Allahumma inni as'alukal hudaa...

*bukan berarti saya baik, hanya saja berusaha menuju baik hingga akhir hayat. Aamiin.
**hanya ingin berusaha baik, karena ingin menjadi orang baik, dan sebuah doa dan harapan, semoga kenyataan. Tentu seperti visi selalu memilih yang terbaik bukan????